Kamu pernah nggak minjam catatan kawan?, aku pernah, yang
aku ingat aku pernah meminjam catatan Iva saat di 2 IPA 8, Apadela.
“Iva, nanti gue pinjem ya catetan elo?”.
“Elo ambil aja nanti di rumah, eh gue pergi deng. Gue
titipin sama ibu gue deh!”.
Berhubung aku belum tahu Tebet, makanya aku tanya kepada
kawan-kawan bagaimana caranya ke rumah Iva yang dekat Balai Rakyat kalau naik
Metromini. Semua kawan yang tinggal di Tebet menjelaskan dengan terinci, tapi
ada satu orang yang baik banget, Alfred namanya, dia menawarkan diri.
“Men, elo mau ke rumah Iva? Gue tahu rumahnya. Sini gue
anterin naik motor, daripada elo nyasar”.
“Motornya mana?”.
“Entar …, kita pinjem dulu, nah itu ada Dadit, kita
pinjem motor Dadit”.
Siang itu aku diantar Alfred. Aku mendapatkan catatan Iva
dari penghuni rumah seorang wanita setengah baya, ini dia ibunya Iva, kan tadi dia bilang dititipkan ke ibunya. Tapi maaf ya, ibunya Iva tampangnya kayak pembantu.
Setelah berbasa-basi sejenak Alfred menjalankan motor meninggalkan rumah Iva seraya berkata, “Permisi tante …”
“Permisi tante …”, akupun menirukan dengan penuh santun.
“Iya, hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut.”, ibu Iva
menasehati, orang tua yang baik.
![]() |
Bukber 81 @ Smesco met Adit, Yani, Zainal, Luci, Fida dan Alfred |
Di tengah jalan aku bilang, “Fred, ibunya Iva kok kayak
pembantu”.
“Iya itu ibunya Iva, emang kayak pembantu, tapi elo
jangan bilang siapa-siapa, kasihan Iva”.
Aku diturunkan Alfred di rumah Tessy, “Men, elo ngobrol
sama Tessy dulu, gue ke rumah temen gue dulu sebentar”. Lama aku tunggu Alfred
nggak datang, akupun pulang naik Metromini, rupanya Alfred lagi asyik mendekati
Tati Jepun.
Besoknya aku ditegur Jendro, “Men, tega loh! Minjem motor
sampe sore, kasihan Dadit nungguin nggak pulang-pulang”. Dasar Alfred!.
Biasanya anak Apadela kalau ngumpul di rumah Fiera atau
Iva, jadi aku ke rumah Iva nggak cuma sekali, pernah waktu kami ngerumpi datang
seorang ibu memasuki ruang tamu dari bepergian dan Iva memperkenalkan kepada
kami.
“Men, kenalin ini ibu gue”.
“Selamat siang tante”, sambil menyalami beliau.
“Siang, ayo silahkan-silahkan”, ibu Iva mempersilahkan
kami melanjutkan ngerumpi, beliaupun masuk ke dalam rumah.
![]() |
Bersama Tante 81, Diah, Luci, Tri, Fida dan Liza @ Pernikahan Etna & Wisnu |
Aku bingung. Nggak tahan kebingungan akupun bertanya
kepada Iva sambil berbisik, “Iva, itu barusan ibu elo?”.
“Iya, itu ibu gue, emang kenapa?”.
“Kok ibu elo ada dua?”.
“Satu lagi yang mana?”, Iva jadi ikut-ikutan bingung.
“Yang itu siapa?”, tanyaku sambil menunjuk seseorang
“Ya ampun Chormen! Elu tega banget! Itu mah pembantu gue!”, sambil mata
kami melihat pembantu Iva tengah menyapu halaman, pembantu yang tempo lalu aku
panggil tante.
Permisi tante ….
No comments:
Post a Comment